Hijau, Gerakan Peduli Lingkungan

20 Agustus 2007

Escherichia Coli di gelas anak kita…

Filed under: Artikel & berita, narasumber — Tag:, , , — yayasan hijau gerakan peduli lingkungan @ 6:37 pm

oleh: Dokter Nurcholid Umam K 

Tahukah Anda, bahwa setiap hari secara tidak sadar, anak-anak kita menelan ribuan bakteri lewat makanan dan minuman yang mereka konsumsi. Sebuah penelitian yang dilakukan di Yogyakarta telah memeriksa sampel yang diambil dari air es teh yang biasa kita konsumsi di warung-warung dan hasilnya seluruh sampel tersebut mengandung bakteri Escherichia Coli yang dapat mengakibatkan diare. Penelitian lain memeriksa sampel dari berbagai macam jajanan di sekolah-sekolah dasar di Yogyakarta dan menemukan sebagian besar terkontaminasi bakteri Salmonela Typhi, penyebab penyakit demam typhoid atau orang awam menyebutnya tipes. Mencengangkan memang. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, yang jumlah penduduknya sangat besar dan kesejahteraannya masih rendah, pola hidup bersih dan sehat masih jauh panggang dari api. Perlu kita sadari bahwa semua bermula dari hal yang sederhana, yaitu tercemarnya makanan dan sumber air minum kita.Air merupakan kebutuhan pokok mahluk hidup. Manusia mengkonsumsi air setiap hari sekitar 2-5 liter perhari baik dari air minum maupun makanan. Air ini yang akan membuat kita bertahan hidup dan digunakan oleh sel-sel tubuh kita.Perilaku kita selama ini ternyata berakibat fatal pada air yang kita minum. Kebiasaan membuang sampah ke sungai masih dapat kita lihat di seluruh sungai di kota kita. Sampah yang membusuk merupakan tempat berkembang biaknya jutaan bakteri patogen (penyebab penyakit), bakteri ini terbawa aliran sungai dan masuk ke sumber-sumber air seperti sumur. Beberapa survei yang mengambil sampel air sumur di Yogyakarta membuktikan adanya bakteri E. Coli yang jumlahnya bervariasi. Untuk menimbulkan penyakit, biasanya dibutuhkan 105–106 (seratus ribu hingga satu juta) bakteri dalam setiap satu mililiter air yang dikonsumsi, jadi kalau anak anda menderita diare setelah jajan es di sekolah, berarti air yang dipakai tercemar hebat.Kebiasaan buang air besar di sungai dan di tanah kosong masih dilakukan di beberapa tempat. Jika orang yang buang air besar tersebut terinfeksi bakteri, maka bakteri akan ikut keluar bersama kotoran. Belum lagi ibu-ibu masih ada yang mencuci pakaian dan alat makan di sungai, sementara di bagian lain sungai, hewan-hewan dimandikan dan buang air yang mengandung bakteri. Bayangkan bakteri tersebut terbawa air sungai atau air hujan kemudian mencemari sumber air yang kita minum, kita pakai untuk mandi, gosok gigi atau memasak. Sayangnya banyak pengguna air bersih rumah tangga yang belum sadar pentingnya kebersihan air. Banyak penjual makanan dan minuman yang tidak memasak air dengan baik, bahkan beberapa malah sengaja memakai air mentah misalnya sebagai bahan baku es batu. Cara memasak makanan kadang sangat buruk. Ibu-ibu di rumah kadang tidak mencuci sayuran dan buah dengan bersih, piring dan gelas dicuci di ember yang airnya telah digunakan berkali-kali hingga tercemar, tangan tidak dijaga kebersihannya dengan mencuci dan disabun.Sebenarnya mudah saja untuk menghindari semua ini. Tinggalkan kebiasaan buruk seperti MCK (mandi, cuci, kakus) di sungai dan buang sampah sembarangan. Jangan menkonsumsi air mentah tanpa dimasak lebih dahulu. Biasakan mencuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh makanan. Biasakan anak-anak makan di rumah, tidak jajan. Jadi semuanya kembali kepada kita, setiap saat kita menuang air minum untuk anak kita di gelas, yakinkan bukan Escherichia Coli yang kita tuang !! 

* Narasumber Korespondensi Hijau GPL dalam Kegiatan Opini Media Massa tentang Pelestarian Air Bersih dan Sehat. (MMC 8 ESP)

1 Komentar »

  1. maaf dok saya mau tanya,,,gimana dengan masyarakat kita yang belum tahu pola hidup sehat,,,apakah dengan penyuluhan saja cukup?????

    Komentar oleh ronald — 24 Februari 2010 @ 8:55 am


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.